22 Januari 2010

PROFESIONALISM vs EXPERTICE

( Tinjauan Motivasi, oleh Calon Mantan )
Pernyataan Profesionalisme bisa menjadi alasan mengapa seseorang tidak mampu menciptakan prestasi-prestasi besar. Profesionalisme adalah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang profesional. Profesional berasal dari kata ‘Profesi’ yang berarti ada sebuah jenis pekerjaan spesifik yang untuk mengerjakannya dibutuhkan kemampuan khusus. Sehingga kata Profesional berarti seseorang yang mendapatkan bayaran untuk menjalankan profesi tersebut. Sebagai contoh adalah seorang petinju.
Seorang profesional jika dipandang dari segi motivasi yaitu bahwa prestasi kerjanya harus sebanding dengan harapan atau bayaran yang diberikan. Hal ini mempunyai kelemahan karena adanya unsur untuk meraih atau mendapatkan materi maupun hasil akhir dari suatu usaha yang didorong dari kesenanagan duniawinya yang melekat padanya.
Seseorang profesional akan berprestasi sesuai dengan nilai bayarannya, walau sebenarnya ia memiliki kemampuan melakukan pekerjaan / prestasi yang lebih tinggi. Dengan kata lain prestasi kerja seseorang profesional seringkali dibatasi oleh bayaran yang diterimanya, atau ia hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan besar yang bila bayarannya dianggap sesuai.
Oleh karena itu istilah Profesinal (tambahan admin: untuk orang Labfor) lebih tepat digantikan dengan istilah Expert. Bahwa seorang Expert mengabaikan besaran materi yang harus diperolehnya. Motivasi seorang Expert adalah melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Seorang Expert merasa sangat puas jika dari pekerjaannya bisa mendapatkan ilmu & keterampilan baru. Dengan kata lain seorang Expert akan melakukan pekerjaan besar yang dalam pelaksanaannya akan mendapatkan ilmu & keterampilan, walau besarannya boleh dibilang menggiurkan/menjankjikan.
Bagaimana cara menjadi seorang Expert?
Menjadi seorang yang mempunyai kepribadian Expert yaitu dengan menjalankan seluruh aktifitas dalam hidupnya yang terinpirasi oleh tiga hal sebagai berikut : Berilmu, Bersyukur, Bersabar.

  1. Berilmu artinya memperbanyak ilmu & pengalaman. Dengan ilmu & pengalaman seorang Expert akan lebih mudah memecahkan berbagai permasalahannya atau memiliki kemampuan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar.
  2. Bersyukur artinya mampu memanfaatkan semaksimal mungkin segala pemberian Tuhan, yaitu kesehatan, kecerdasan, waktu, rezeki, pekerjaan, tanggungjawab dan lain-lain guna meraih prestasi yang setinggi-tingginya.
  3. Bersyukur artinya menekan keinginan atau dorongan kesenangan duniawi sehingga mampu menekan keinginan untuk mendapatkan hasil serba cepat ataupun seperti memiliki barang-barang yang sebetulnya tidak diperlukan. Arti lain bersabar juga mampu menghadapi kesakitan hidup.

    Ibarat sebuah mobil maka Berilmu adalah setir, Bersyukur adalah gas, dan Bersabar adalah rem.

    Jakarta 14 Januari 2010

Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat admin. Pengarangnya diketahui admin namun untuk menjamin kebebasan berpendapat sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan blog ini identitasnya dirahasiakan. Silahkan memberikan komentar sesuai dengan term & condition pada link komentar dibawah ini

3 komentar:

  1. kata kombes yuli lebih ditekankan AHLI, yg pasti spiritnya = IKHLAS kalo PROFESIONAL = HRS ADA REWARD alias "di bayar".melihat tupoksi Labfor pastinya nomenklatur yg sesuai adalah AHLI, bekerja demi negara krn kita abdi negara tanpa mengharap imbalan apapun.apakah hal ini realistis?????
    bagaimana kalo AHLI YG PROFESIONAL dua kata yg bermakna dan juga berimplikasi luas.meminjam kt2 kombes jeffrey "harus DIKAJI".seorang AHLI Forensik yg bekerja scr PROFESIONAL artinya kalo boleh menafsirkan "bekerja dgn sebaik-baiknya,dan mendapatkan reward atas hasil kerjanya sesuai dgn PROFESINYA.kalo tukang besi dibayar sesuai dgn keahliannya dan juga profesinya.tukang kayu dibayar sesuai dgn keahliannya dan profesinya sbg tukang kayu.bagaimana dengan PEMERIKSA FORENSIK ??????
    apakah dibayar krn AHLINYA DAN juga PROFESINYA kalo boleh mengambil istilah KBP Yuli kita kan AHLI = mendapat bayaran "RASA BAHAGIA, SYUKUR & TAMBAHAN ILMU juga dpt bonus krn bekerja scr PROFESIONAL = dapat bayaran berupa MATERI.
    jdnya PEMERIKSA FORENSIK YG AHLI DAN PROFESIONAL
    dpt materi dunia dan materi di surga.tapi kapan ya kita bisa ky gitu????? yg pasti aku bangga menjadi personil Labfor.
    fung Labfor PPSS 2004

    BalasHapus
  2. kata kombes yuli lebih ditekankan AHLI, yg pasti spiritnya = IKHLAS kalo PROFESIONAL = HRS ADA REWARD alias "di bayar".melihat tupoksi Labfor pastinya nomenklatur yg sesuai adalah AHLI, bekerja demi negara krn kita abdi negara tanpa mengharap imbalan apapun.apakah hal ini realistis?????
    bagaimana kalo AHLI YG PROFESIONAL dua kata yg bermakna dan juga berimplikasi luas.meminjam kt2 kombes jeffrey "harus DIKAJI".seorang AHLI Forensik yg bekerja scr PROFESIONAL artinya kalo boleh menafsirkan "bekerja dgn sebaik-baiknya,dan mendapatkan reward atas hasil kerjanya sesuai dgn PROFESINYA.kalo tukang besi dibayar sesuai dgn keahliannya dan juga profesinya.tukang kayu dibayar sesuai dgn keahliannya dan profesinya sbg tukang kayu.bagaimana dengan PEMERIKSA FORENSIK ??????
    apakah dibayar krn AHLINYA DAN juga PROFESINYA kalo boleh mengambil istilah KBP Yuli kita kan AHLI = mendapat bayaran "RASA BAHAGIA, SYUKUR & TAMBAHAN ILMU juga dpt bonus krn bekerja scr PROFESIONAL = dapat bayaran berupa MATERI.
    jdnya PEMERIKSA FORENSIK YG AHLI DAN PROFESIONAL
    dpt materi dunia dan materi di surga.tapi kapan ya kita bisa ky gitu????? yg pasti aku bangga menjadi personil Labfor.

    BalasHapus
  3. saya terarik dengan kata expert....(dlm bahasa Indonesia berarti ahli), pernahkan kita secara individu dan kelompok merasa expert, karena harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang buaanyak.
    dalam sejaraH tidak ada PROPESIONAL Vs EXPERT, Yang ada expert yang berkarya secara profesional, jadi tidak dapat di lawankan karena kedua kata tersebut adalah inherent.

    Jadi kita harus memberi nilai... pada kedua kata tersebut.

    salam dyahsat

    BalasHapus